Minggu, 20 Februari 2011

Organisasi Merupakan Sistem Terbuka

Pendahuluan
Gagasan model, sebuah alat epistemology yang berguna dalam ilmu sosial, memiliki kegunaan penting dalam membahas  apakah organisasi itu. Model adalah sebuah definisi tentative yang mencocokan data yang ada mengenai obyek tertentu. Tidak seperti definisi, sebuah model tidak merepresentasikan sebuah usaha  untuk menyatakan  sifat dasar, yang tidak bisa direduksi lagi dari sebuah obyek, dan sebuah pendekatan yang lebih bebas yang bisa disesuaikan terhadap situasi sebagaimana dibutuhkan.
Begitu juga dengan organisasi. Organisasi adalah makhluk berbeda bagi orang berbeda, dan fenomena ini tidak bisa dihindari. Sehingga, organisasi didefinisikan menurut konteks dan perspektif terkait dengan  orang yang mendefinisikan. Misalkan, Victor A Thompson menyatakan  bahwa  sebuah organisasi ‘adalah sebuah integrasi rasional dan impersonal sejumlah spesialis yang bekerja sama untuk mencapai beberapa tujuan spesifik yang dikatakan”. Berbeda dengan Chester I Barnard yang mendefinisikan sebuah organisasi sebagai “sebuah sistem  aktivitas personal yang terkoordinasi secara sadar atau kekuatan dari dua atau lebih orang”. Sedangkan E.Wight Bakke mengatakan sebuah organisasi adalah “sebuah sistem kontinyu dari aktivitas manusia yang terdiferensiasi dan terkoordinasi dalam menggunakan, mentransformasi dan menyatukan sejumlah bahan, modal, ide, dan sumber daya  alam menjadi sebuah penyelesaian masalah yang unik yang fungsinya adalah memuaskan kebutuhan manusia.
Model organisasi ini cukup berbeda dan membawa pada  kesimpulan yang berbeda  pada bagian eksponennya. Bakke, seorang psikolog sosial, telah membangun sebuah model organisasi yang memungkinkannya untuk memperhitungkan efek manusia yang diberikan organisasi, dan kaitannya dengan bagaimana organisasi menjalankan tugasnya. Sebaliknya, model Barnard memungkinkan dia menulis apa yang  menarik  baginya mengenai organisasi – yakni,  bagaimana kerja sama dan koordinasi dicapai dalam organisasi. Model Thompson, dengan penekananya pada rasionalitas, impersonalitas, dan spesialisasi, pada akhirnya membawa dia menggunakan pendekatan radikal bahwa organisasi harusnya tidak memiliki administrator, hanya  spesialis yang efisien. Namun dari beberapa model di atas tidak ada yang salah tapi hanya memudahkan ilustrasinya saja.
Teori organisasi, menggunakan list karakteristik ini tetapi menekankan fitur berbeda,  mengenai hal ini telah menghasilkan banyak literatur tentang sifat organisasi. Dalam literaturnya model oraganisasi dibagi dalam tiga aliran yaitu: model tertutup, model terbuka, dan tradisi baru. Yang salah satu model organisasi tersebut akan saya bahas yaitu tentang organisasi sebagai system terbuka.

 Organisasi Sebagai Sistem Terbuka
Jika pada sebelumnya organisasi system tertutup banyak berpengaruh pada administrasi Negara, maka pada system terbuka ini organissasi lebih mengarah pada administrasi perusahaan. Walaupun pada akhir-akhir ini banyak perubahan yang terjadi bahwa adminstrasi publik juga menggunakan system terbuka. Model system terbuka dibagi menjadi tiga aliran yaitu: Human Relation, Aliran Pengembangan Oraganisasi (organizational Development) dan Aliran Organisasi sebagai suatu unit yang berfungsi dalam lingkungannya.
Sistem terbuka sebagaimana ditekankan pada aliran yang ketiga yaitu mengutamakan adanya interaksi hubungan yang berkelangsungan dengan lingkungannya, dengan demikian, system ini mencapai satu tingkat dinamika tertentu atau suatu perkembangan yang dinamis. Sementara itu system ini masih mempunyai kemampuan yang berkelanjutan untuk melangsungkan kerja dan melakukan transformasi ke pihak lain. Dan organisasi dipandang sebagai hal yang dinamis yang senantiasa berubah, bukan sebagai mesin yang geraknya operasinya ajek, rutin dan statis.
Masukan-masukan yang berasal dari lingkunganu, diterima oleh suatu organisasi. Kmudian organisasi tersebut memprosesnya sebagai salah satu kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi.  Hasil pemrosesan dikirimkan kepada masyarakat berupa barang atau jasa pelayanan. Hasil ini dirasakan oleh masyarakat sebagai unsure lingkungan dari organisasi tersebut. Dan linkungan memberikan umpan balik sebagai bahan masukan baru untuk diolah dan diproses di dalam organisasi.
Dalam system terbuka ini lebih menekankan pada saling berhubungan dan saling keatergantungan antara unsur-unsur organisasi yang bersifat sosial dan teknologi. Organisasi dipertimbangkan sebagai sebagai serangkaian variabel yang saling berhubungan, di dalam hal tertantu berubahnya suatu variabel akan menyababkan berubahnya variabel lainnya. System sosial termasuk organisasi di dalamnya, organisasi formal diperlukan sebagai suatu system yang terbuka karena system ini secara terus menerus melakukan transaksi dengan lingkungan luarnya. Selain itu, system ini sangat tergantung pada lingkungan sekitarnya dalm usaha mendaptkan sumber-sumber yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidupnya. System organisasi terbuka tidak hanya terbuka pada lingkungannya saja tetapi terbuka pada organisasi itu sendiri. Organisasi menyesuaikan pada lingkungannya dengan cara melakukan perubahan-perubahan susunan dan proses dari komponen-komponennya di dalam organisasi itu sendiri.
Karakteristik dari system terbuka ini menurut Burn dan Stalker sebagai berikut:
1.      Tugas yang tidak rutin berlangsung dalam kondisi –kondisi yang tidak stabil.
2.      Pengtahuan spesialisasi menyebar pada tugas-tugas pada umunya. Berbeda dengan system tertutup bahwa pemahaman dari spesialisasi tugas itu pengetahuan spesialisasinya dimiliki oleh masing-masing orang dan barang kali akan digunakan jika menguntungkan orang tersebut untuk mengatasi tugas organnisasi.
3.      Hasil diutamakan.
4.      Konflik dalam organisasi diseleseikan dengan teman sejawat.
5.      Pencarian pertanggungjawaban ditekankan.
6.      Rasa tanggungjawab yang loyalitas seseorang adalah pada organisasi secara keseluruhan.
7.      Organisasi dipandang sebagai sistem network.
8.      Pengetahuan atau informasi dapat berada di mana saja di dalam organisasi
9.      Interaksi orang-orang di dalam organisasi cenderung bergerak secara horizontal, selancar gerakanya interaksi vertical.
10.  Gaya interaksi yang diarahkan untuk mencapai tujuan yang  lebih bersifat pemberian saran dibanding pemberian instruksi, dan disifati dan disifati atas mitoa setia kawan dengan mengeampingkan hubungan antara atasan dan bawahan.
11.  Hasil kerja dan pelaksanaan tugas yang baik diutamakan.
12.  Prestise di tentukan oleh pihak luar misalnya kedudukan atau setatus seseorang di dalam organisasi sangat ditentukan oleh kemampuan professional dan reputasi seseorang.
Asumsi mengenai signifikansi moral dari organisasi dalam masyarakat
Perbedaan utama keempat diantara model tertutup dan terbuka khususnya  berhubungan erat dengan studi administrasi publik, berpusat pada bagaimana  mereka melihat teori organisasi dan hubungannya  dengan masyarakat yang lebih besar.
Sistem organisasi model terbuka memiliki konsepsi yang lebih penuh mengenai  peran organisasi dalam masyarakat. Bagi mereka, secara virtual setiap orang dalam masyarakat ditingkatkan. Sehingga, agar birokrasi publik memanipulasi dan men-dehumanisasi birokratnya sendiri untuk  tujuan masyarakat dan membangun keadilan sosial  adalah menjatuhkan diri sendiri karena birokrat dan warga adalah satu dan sama. Pandangan model terbuka dari peran organisasi dalam masyarakat adalah sebuah  organisasi yang kompleks yang saling berinteraksi, dan tidak ada  masyarakat yang tidak terorganisasi, irasional di luar sana, yang berfungsi melebihi batas organisasi.
            Perbedaan diantara model terbuka dan tertutup adalah membedakan diantara warga dan birokrat, dimana modelist terbuka merasa semua warga adalah birokrat – yakni, semua masuk dan dipengaruhi oleh  organisasi. Kurangnya perbedaan diantara warga dan birokrat dan diantara masyarakat dan organisasinya, telah membawa theorist model terbuka melihat pilihan moral dan konsep kepentingan publik sebagai fenomena  intra organisasi. Sehingga, memperlakukan anggota organisasi, khususnya bawahan, secara buruk adalah tidak bermoral karena tidak ada moralitas yang lebih tinggi untuk memaafkan treatment ini, sebagaimana yang adalah dalam konstruksi weber. Dalam model terbuka, apa yang baik bagi individu adalah baik bagi masyarakat.